Konsep Dasar Penilaian Usaha
I Ketut Gunarta
Tekno Sains Academy
Surabaya
2020
Pengantar
Menilai bisnis apalagi bisnis kecil yang dimiliki oleh perseorangan sama seperti melukis gambar di kanvas. Penilaian merupakan upaya kreatif, bukan semata-mata sains. Tidak ada metode atau prosedur tunggal untuk menyelesaikan tugas ini. Prinsip yang diterima secara umum, seperti yang ditemukan pada profesi Akuntansi, tidak sepenuhnya berlaku dalam penilaian bisnis.
Seperti halnya upaya artistik, kreativitas memainkan peran utama dalam penilaian bisnis. Walaupun dalam kenyataannya penilaian bisnis tidak dapat menyampingkan model-model matematis dalam melakukan penilaian, namun parameter-parameter yang terlibat dalam model-model yang dibangun seringkali tidak dapat menghindar dari subyektivitas yang tentu saja membutukan pengalaman yang tinggi.
Mengevaluasi perusahaan bukan pekerjaan yang sederhana. Setiap perusahaan memiliki variabel-variabel nya sendiri yang spesifik, oleh karena itu kita tidak bisa melakukan generalisasi.
Sejarah Penilaian Usaha
Untuk memahami penilaian bisnis dengan baik, tentu saja kita harus mempelajari sejarah perkembangan penilaian atau valuasi itu sendiri.
Sejarah perkembangan penilaian tercatat dimulai di Negara Amerika Serikat. Aktivitas penilaian di negara tersebut diawali dengan perkembangan penilaian kekayaan atau asset.
Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, dunia mengalami Depresi ekonomi pada tahun 1920. Depresi ekonomi ini menyebabkan seluruh kegiatan perdagangan dunia berkurang dengan drastis seperti yang kita alami saat wabah covid 19 ini merebak di seluruh dunia. Depresi ekonomi telah meluluhlantakkan sendi-sendi perekonomian dunia.
Krisis ekonomi tersebut kemudian diikuti dengan runtuhnya pasar modal Amerika Serikat pada tahun 1929 dan pecahnya perang dunia ke-2 yang semakin memperparah kekacauan yang ada karena sumber daya alam yang ada yang seharusnya digunakan untuk membangun perekonomian justru digunakan untuk membangun peralatan perang.
Krisis itu sangat besar dampaknya pada praktek penilaian, utamanya pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan.
Keruntuhan pasar real estate di Amerika Serikat dan di hampir sebagian besar negara di dunia nampaknya telah menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap anggapan bahwa harga pasar merupakan pusat dari nilai.
Kelangkaan kegiatan konstruksi pada masa depresi ekonomi tersebut menimbulkan kesulitan untuk mendapatkan estimasi biaya pembangunan berbagai jenis properti secara akurat. Pemodal sangat hati-hati terhadap risiko yang dihadapi untuk menempatkan uangnya pada pembangunan konstruksi baru karena keraguannya akan adanya permintaan pasar yang efektif yang mampu mengubah biaya menjadi nilai.
Dengan dibentuknya Federal Housing Administration oleh pemerintah federal Amerika Serikat pada tahun 1934 yang memberikan jaminan asuransi atas mortgage, lembaga ini mampu menstabilkan pasar mortgage. Disamping itu, dorongan yang diberikan untuk membangun perumahan keluarga dengan kualitas yang lebih baik yang menuntut pengembang untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh Pemerintah maka menyebabkan pasar real estate mulai menggeliat kembali.
Dan sebagai tindakan berjaga-jaga terhadap nilai properti agar tidak meleset sewaktu dijual, lembaga Pemerintah ini menggunakan jasa penilai sebelum melakukan pembelian atas rumah yang akan disalurkan, sehingga tidak akan mengalami kerugian bila sampai terjadi bahwa debitur melakukan wanprestasi dengan tidak membayar cicilan rumahnya (default).
Pemerintah federal saat itu memberikan pedoman kepada pihak penilai agar menggunakan pendekatan biaya penggantian dalam melakukan kegiatan penilaian. Secara tidak langsung kebijakan Pemerintah adalah mendorong dilaksanakannya konstruksi baru mengingat biaya pembangunan gedung baru saat itu jelas melebihi nilai bangunan yang ada di pasar.
Namun terjadinya booming bangunan gedung menyebabkan penilai merasa kurang praktis menggunakan metode biaya disamping semakin sulitnya menentukan biaya pembangunan karena semakin rumitnya konstruksi. Berkembangnya jasa pelayanan perhitungan biaya konstruksi membantu sekali validitas pendekatan biaya pada beberapa dekade berikutnya.
Berkembangnya teknik analisis investasi yang semakin canggih dan tumbuhnya industri real estate yang lebih mengarah kepada properti yang menghasilkan pendapatan (income producing property), menyebabkan kedudukan pendekatan biaya semakin terancam.
Pada tahun 1980 pengguna jasa penilai lebih tertarik pada potensi investasi dan properti yang mempunyai ciri-ciri pasar. Kondisi semacam itu menyebabkan pendekatan biaya tidak lagi sesuai dengan kebutuhan para pemodal. Lebih-lebih perhitungan biaya pembangunan dan materialnya lebih mudah dihitung oleh pengembang profesional atau Building Economist atau Quantity Surveyors daripada oleh penilai sehingga jasa penilai dirasakan kehilangan kemanfaatannya. Walaupun demikian, pendekatan biaya tetap memperlihatkan kemampuannya karena kaum spekulator percaya bahwa harga yang mereka bayar sebagian merupakan biaya penggantian.
Apabila kita melihat penggunaan metode biaya di dalam praktek, maka biaya akan sangat mendekati nilai pasar apabila bangunan gedung itu masih baru sehingga pendekatan biaya itu penting dan sangat bermanfaat dalam menentukan estimasi nilai pasar bangunan baru.
Terhadap bangunan tua, pendekatan biaya dapat dipakai apabila data tentang penyusutan tersedia secara memadai. Pembeli bangunan untuk tujuan khusus sering mengkaji harga bangunan yang ada untuk dibandingkan dengan biaya pembangunan gedung penggantinya setelah dikurangi dengan penyusutan.
Pendekatan biaya juga menjadi sangat penting dalam hal aktivitas/transaksi real estat itu sangat kurang sehingga sangat sulit untuk mengapilkasikan pendekatan harga pasar, khususnya untuk non income producing property. Demikian juga dalam hal properti pembanding itu sangat berbeda, maka pendekatan biaya dapat memberikan hasil lebih akurat dibandingkan dengan pendekatan pasar. Dan karena pendekatan biaya menghendaki tanah dan bangunan dinilai secara terpisah, penilaian untuk tujuan asuransi sangant membantu bila benda yang dapat diasuransikan dipisahkan dengan benda yang tidak dapat diasuransikan. Demikian juga apabila ada bangunan tambahan atau dlakukan renovasi untuk mengetahui apakah pengembangan itu meningkatkan pendapatan dan laba atau untuk menghindari pengembangan yang berlebihan, serta untuk keperluan studi kelayakan.
Yang menjadi masalah adalah apabila pengembangan itu telah agak tua atau tidak mencerminkan penggunaan tertinggi dan terbaiknya apabila lahan dianggap kosong, sehingga penyusutan baik secara fisik, fungsional maupun ekonomis/eksternal sulit untuk dihitung.
Pengertian Penilaian
Istilah penilaian (valuasi) pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas bisnis dan ekonomi. Kata valuasi sendiri merupakan kata serapan dalam bahasa inggris yang berarti penilaian yaitu tindakan atau proses pengambilan keputusan tentang harga atau nilai dari sesuatu.
Secara umum pengertian tentang valuasi adalah proses untuk melakukan penilaian secara moneter terhadap suatu barang atau jasa yang memperhitungkan semua aspek yang terkait.
Mengapa Menilai?
Alasan utama mengapa anda membutuhkan untuk mengestimasikan nilai adalah bahwa anda akan berkeinginan untuk membeli sebuah obyek yang mana nilainya berada diatas biayanya dan mengabaikannya ketika yang terjadi adalah sebaliknya.
Kedengaran mudah bukan? Ya jika hanya itu yang kita hadapi. Pada kenyataannya, menemukan nilai yang baik (valuation) seringkali sangat sulit.
Nilai dicari untuk diketahui dalam konteks komersial pada transaksi 'beli atau jual' atau untuk mengetahui 'nilai' kepemilikan.
Pengantar
Value mendefinisikan dimensi pengukuran dalam ekonomi pasar. Seseorang berinvestasi dengan harapan bahwa ketika mereka menjual, nilai dari setiap investasi akan tumbuh dengan cukup di atas biaya untuk mengompensasi mereka atas risiko yang mereka ambil. Apapun tipe investasinya, apakah berupa bond, derivatif, deposito, atau saham perusahaan. Dalam ekonomi pasar, kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham nya dan jumlah value yang berhasil diciptakan adalah ukuran utama yang akan dinilai.
Nilai adalah ukuran kinerja yang sangat membantu karena memperhitungkan kepentingan jangka panjang semua pemangku kepentingan dalam perusahaan, bukan hanya pemegang saham. Ini merupakan alternatif pengukuran yang bersifat jangka panjang dan komprehensif.
Apa itu Value?
The worth, desirability, or utility of a thing, or the qualities on which these depend
Worth as estimated
The amount for which a thing can be exchanged in the market
Purchasing power
Estimate the value of, appraise (professionally)
Jumlah manfaat ekonomi mendatang (the future economic benefits or economic returns) – biasanya dalam bentuk pendapatan atau arus kas yang dihasilkan oleh sebuah usaha.
Business Value (Nilai Usaha)
Jumlah manfaat ekonomi mendatang (the future economic benefits or economic returns) – biasanya dalam bentuk pendapatan atau arus kas yang dihasilkan oleh sebuah usaha.
Konsep dasar:
Suatu benda mempunyai nilai karena memiliki kegunaan (utility) atau manfaat.
Suatu usaha memiliki nilai karena kemampuannya dalam memberikan manfaat atau “imbal balik” (return) terhadap mereka yang melakukan penanaman dana dalam usaha tersebut.
Biaya, Harga dan Nilai
Biaya didefinisikan sebagai sumberdaya langka untuk memproduksi atau mendapatkan sesuatu (produk atau jasa).
Harga adalah apa yang di charge oleh penjual atau penyedia produk atau jasa. Kebanyakan ini adalah fungsi dari kekuatan pasar. Sejumlah uang yang diminta, ditawarkan atau dibayarkan untuk suatu asset.
Karena kemampuan keuangan, motivasi, atau kepentingan khusus dari pembeli atau penjual, harga yang dibayarkan mungkin berbeda dengan nilai dari asset tersebut berdasarkan anggapan pihak lain.
Dengan kata lain, harga bisa berbeda dengan nilai suatu asset krn anggapan pihak lain.
Gunarta, 2008
Penilaian
Proses mendefinisikan, mengkuantifikasi, dan menjustifikasi variabel-variabel terkait untuk menghitung nilai perusahaan.
Dikaitkan dengan nilai dari suatu business interest, maka valuasi berusaha menggambarkan perkiraan tentang kualitas dari suatu bisnis atau business interest dalam ukuran kuantitatif tertentu melalui proses dan prosedur yang “ilmiah”
Ruang Lingkup Penilaian Usaha
Ruang lingkup penilaian usaha sangat luas sekali. Ada tiga kelompok besar lingkup yang umumnya menjadi tugas seorang penilai, yaitu penilaian-penilaian yang terkait dengan tindakan korporasi, penilaian asset tidak berwujud atau sering disebut sebagai intangible asset dan sejumlah penilaian-penilaian untuk tujuan khusus.
Masing-masing lingkup tersebut membutuhkan kompetensi, pengetahuan dan keahlian yang spesifik.
Transaksi Jual Beli yang Umum
Akuisisi dan Merger
Penilaian diperlukan untuk menentukan proporsi kepemilikan saham dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan. Masing-masing perusahaan peserta penggabungan perlu dinilai harga wajar perusahaannya.
Divestasi
Penilaian diperlukan untuk memberikan acuan terhadap harga wajar atas saham yang didivestasi tersebut.
Gambar ...
Standar Penilaian
Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value/ FMV)
Nilai penanaman modal
Nilai intrinsik
Nilai Wajar (State rights)
Nilai Wajar (Laporan Finansial)
Nilai Pasar Wajar (Fair Market Value)
“nilai (harga) dimana suatu kepemilikan dapat berpindah tangan antara penjual dan pembeli secara sukarela, tanpa tekanan untuk menjual atau membeli dan keduanya mempunyai pemahaman yang cukup mengenai fakta-fakta yang relevan”
Nilai Penanaman Modal
“Nilai bagi penanam modal berdasarkan persyaratan dan harapan penanam modal individual
Nilai Intrinsik
“dalam metode nilai intrinsik, dividen mendatang diperoleh dari perkiraan pendapatan dan kemudian dikurangi ke masa kini, sehingga menghasilkan nilai masa kini dari saham. Jika saham diperdagangkan dibawah harga perhitungan ini, dinyatakan sebagai ‘beli’; jika harga pasar lebih tinggi dari nilai intrinsik, maka saham tadi ‘jual’.